Breadboard adalah sarana dalam merakit rangkaian elektronik tanpa perlu menyolder. Untuk membuat prototype sebuah rangkaian elektronika sebelum benar – benar diaplikasikan dalam rangkaian yang nyata.
Dengan breadboard, kita bisa mencoba – coba rangkaian tanpa takut salah, tanpa takut bongkar pasang solderan yang justru hal itu sangat melelahkan. Bahkan kabarnya, komputer pertama di dunia, dirancang menggunakan breadboard.
Nah, dalam rangkaian elektronika, terutama arduino, tentu dibutuhkan power supply sebagai tenaga dalam rangkaian tersebut. Sebenarnya, tenaga ini bisa diperoleh dari arduino pin power, tetapi tenaga ini (yng cuma 0,1 ampere) jelas tidak mampu menyuplai kebutuhan tenaga yang dibutuhkan peralatan.
Di sinilah dibutuhkan breadboard power supply, dengan bentuk yang pas dengan breadboard, power supply bisa masuk ke jalur power di samping breadboard dengan pas. Ada 2 pilihan daya yang disediakan, yaitu 3,3v atau 5v yang bisa dipilih dengan memindahkan jumper.
Suplai daya breadboard ini berasa dari power supply antara 9-12 volts, bisa dari adaptor. Untuk memberikan daya lebih besar, bisa memilih adaptor dengan ampere lebih besar, misalnya 3 ampere sampai 5 ampere.
Dengan breadboard power supply ini, kita tidak perlu mengambil daya langsung dari arduino, daya diambil dari jalur power. Sementara arduino hanya memberikan sinyal dan perintah kepada peralatan.
Harga breadboard power supply ini juga murah, antara 10.000 – 20.000 rupiah , sehingga cocok sekali untuk menjadi tools bagi breadboard sebelum benar- benar menjadi proyek yang tersambung dalam PCB.