Artikel ini adalah pengalaman kami ketika mengerjakan proyek arduino yang menggunakan banyak relay. Pada saat itu, kami menggunakan 12 relay yang terdiri dari 3 buah relay 4 channel.
Ketika uji coba coding lewat Arduino IDE dan menggunakan LED sebagai indikator on off, semua berjalan lancar dan tanpa hambatan sama sekali. Karena memang programnya cukup sederhana, hanya menghidupkan atau mematikan 12 Lampu lewat relay yang untuk sementara digantikan oleh LED sebagai indikator.
Persoalan terjadi ketika tahap perakitan dimulai dan dilakukan uji coba dengan relay sebenarnya. Ternyata ketika dilakukan ON OFF lewat komunikasi serial (USB Port), arduino menjadi tidak stabil, berkali – kali nyala mati sendiri tidak jelas apa sebabnya.
Setelah kami telusuri ternyata sebabnya adalah Arduino UNO yang kami pakai, tidak mampu melayani 12 relay secara bersamaan. Arusnya kurang jika harus menyuplai 12 relay sekaligus dan mengirim 12 sinyal digital ke relay. Oleh karena itu, kami harus mengakali dengan memberi power suplai eksternal ke 12 relay tersebut.
Awalnya kami berikan VCC 5v dari power bank sebagai power suplai eksternal, tetapi ternyata malah sama sekali tidak berfungsi relaynya. Kami harus cari cara lain! Setelah kurang lebih 1 jam mencari tutorial, kami temukan solusinya.
Solusinya adalah mencabut jumper di JD-VCC dan VCC. VCC tetap diberi tegangan 5v dari arduino untuk menghidupkan relay. Selanjutnya JD-VCC diberi tegangan 5v dari power bank untuk menggerakan optocoupler di sisi output relay.
Dengan model seperti ini (lihat gambar di atas), Arduino UNO bebannya menjadi berkurang, optocoupler tidak lagi menggunakan arus dan tegangan langsung dari Arduino UNO, tetapi dari power suplai eksternal.
Selesailah semua, Arduino UNO tidak lagi nyala mati, sudah sangat stabil, peralatan pun berjalan sebagaimana diharapkan