Seperti kita ketahui, Arduino memiliki banyak varian antara lain ARDUINO UNO, ARDUINO DUE, ARDUINO MEGA, ARDUINO LEONARDO, ARDUINO FIO, ARDUINO LILYPAD, ARDUINO NANO dan ARDUINO MICRO
Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing dan sesuai kebutuhan proyek dan pemrogramannya.
Di Indonesia, yang paling dikenal dan paling banyak digunakan ada 3 jenis, yaitu UNO, NANO dan MEGA. Berikut sedikit ulasan tentang 3 arduino ini dan penggunaannya dalam proyek elektronika.
Arduino UNO
Arduino ini paling populer. terdiri dari 6 pin analog dan 14 pin digital, nampaknya sudah sangat cukup untuk menjadi otak proyek mikrokontroller yang kita buat. Menggunakan pin female sehingga banyak digunakan untuk percobaan elektronika dan robotik di sekolah – sekolah. Pin female ini cukup enak ketika digabungkan dengan breadboard sehingga untuk pembelajaran sangat mudah tanpa perlu solder dan sejenisnya.
Banyak lomba – lomba yang pesertanya menggunakan arduino uno sebagai otak perangkatnya karena kemudahan penggunaannya.
Arduino NANO
Seperti namanya, Arduino NANO memiliki bentuk kecil dan kompak. Dengan male pin, memudahkan untuk langsung di solder sehingga koneksinya kuat dan tidak goyah. Arduino NANO ini banyak digunakan untuk proyek – proyek yang sudah masuk fase produksi, bukan lagi prototype lagi. Walaupun kecil, jumlah pinnya tidak kalah dengan UNO, 14 pin digital dan 8 pin analog, sangat cukup untuk proyek yang sudah dalam kategori mature (matang).
Arduino MEGA
Arduino ini yang bentuknya paling besar, karena paling besar, jumlah pin output dan inputnya juga sangat banyak, 54 pin digital dan 16 pin analog.
Kapan saatnya menggunakan arduino MEGA ini? Kita perlu menggunakannya ketika kita membuat proyek besar yang membutuhkan input dan output banyak. Sensor – sensor yang perlu dipantau dan dieksekusi cukup banyak, sehingga kebutuhan pin input outputnya juga banyak.
Kita pilih arduino yang mana?
Kembali kepada kebutuhan. Pengalaman kami, saat ini hanya pernah menggunakan arduino nano dan arduino uno. Kami belum pernah menggunakan arduino mega karena belum membutuhkan sensor dan kontrol pin yang terlalu banyak.
Untuk anda? Bisa saja anda menggunakan arduino yang lain, sesuaikan dengan kebutuhan dan budget anda.